Sabtu, 29 Juni 2013

Ketika Budaya Terbentuk sebagai Persepsi


Sebagai seorang manusia yang dari abad ke abad menciptakan budaya dan teknologi untuk kebutuhan dan tuntutan zaman. Sehingga kita terkadang tidak mau bahkan segan untuk memahami data mentah. Kita terbiasa menyantap konteks data matang. Kepraktisan dan efisiensi yang kita idamkan menjadi santapan kita sehari-hari. Sama halnya dengan budaya zaman yang terus memikat kehidupan kita. Budaya dan tradisi seolah hal yang tidak terpisahkan dalam proses menjalani kehidupan. Tanpanya kita seperti individu atau masyarakat yang tidak memiliki kelengkapan hidup. Padahal budaya sudah dari awal membentuk dan terbentuk menjadi persepsi moralitas.




Keberadaan persepsi tersebut selalu dan selalu memobilisasi setiap pergerakan mental dan tindakan kita. Dapat dikatakan bahwa persepsi tersebut menjadi semacam esensi yang sejajar dengan kebutuhan kita sebagai makhluk bernaluri. Budaya terbentuk sebagai persepsi dengan dasar pengertian yang maknawi, disebabkan adanya korelasi antara kebutuhan dengan kemampuan yang berasumsikan kebiasaan untuk menjalaninya. Oleh karena itu, bagaimana caranya kita menjalani sistemik budaya untuk hal yang positif, bukan bertujuan yang destruktif bagi masyarakatnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar