Selasa, 25 Mei 2010

Konsep Bilangan Relasi Semesta

Semesta...
Ia menuntun kita untuk menemukan apa yang masih samar dan gelap.
Dengan menyaring debu, dan menangkap pesan-pesan apa yang disampaikan oleh alam semesta.

Secara keseluruhan, energi selalu tetap kuantitasnya. Adalah energi kosmik (kosmos) yang melewati ruang dan kecepatan cahaya..
Secara pasti, kita hidup terkadang merasakan kesendirian, bahkan saja malah merindukan kesendirian dengan kondisi sunyi dan senyap. Akan tetapi, realita mengatakan bahwa diri kita tidak akan sendiri. Sebab secara fisik ilmiah maupun spiritual kita merupakan bagian dari energi kosmik yang berelasi satu sama lain. Meskipun sebagai banyak objek, kita berbeda-beda jenis atom.




Jika dipahami bahwa bilangan tepenting (fundamental numeric) dalam konsep relasi semesta/ kehidupan, terdiri dari 2 varian yaitu:

1 dan 0 (bisa juga 0 dimaknakan infinitive/ tak terhingga).
Keabstrakan/ketiadaan suatu hal secara falsafah dinilai sebagai hal yang tak terhingga / maha / semesta. Varian dari bilangan 1 dan 0, dijabarkan melalui hukum dasar energi dan materi menurut filosofis kuantitasnya (jumlahnya). Kedua varian tersebut juga dimaknakan melalui kelogisan entitas.



Consept explanation (Penjelasan Konsep) :

- Menjadi bilangan 1, saat suatu objek atau individu atau atom terpisahkan dari objek lainnya, dan lalu objek tersebut dinilai satu. Ketika individu merasa sendiri yang padahal dibentuk oleh persepsi perasaan saja / disebabkan ketidakseimbangan hormonal. Kita sebagai individu atau objek menarik diri dari kondisi sekitar/ keadaan tertentu yang mungkin mengganggu. Kita merasakan kesendirian atau terpilah dari lainnya, maka kita menganggap diri kita hanya satu dan berbeda dengan satu lainnya.
Dalam hal ini bagi setiap individu/ variabel apapun memiliki nilai 1.

- Menjadi bilangan 1 pula, bahwa meskipun sangat banyak individu/ variabel yang berbeda karakteristik. Akan tetapi, seluruhnya tetap merupakan kesatuan dari semesta, karena tiap atom dari kita adalah energi yang sinkron, maka dinilai 1. Dalam ruang semesta terdapat milyaran objek bahkan lebih, namun dari objek-objek tersebut secara keseluruhan kita adalah satu. Tiap atom dari kita memiliki energi yang terkait atau terkorelasikan dengan atom lainnya. Makhluk adalah energi, seluruhnya merupakan energi, dan keseluruhan energi adalah satu.

- Menjadi bilangan 0 atau tak terhingga, menjelaskan bahwa secara esensi, kita adalah substansi yang jumlahnya/ kuantitasnya tak terhingga. Sebab realitanya, kita bagian dari alam semesta/ kosmos. Setiap materi layaknya atom & partikel cahaya merupakan bagian dari kesemestaan yang sesungguhnya tak terhingga. Jumlah dari semesta berikut energi kosmik adalah tak terhingga.




Dari konsep diatas, sangat banyak point dan hal yang bisa kita simpulkan. Saya mencoba menjabarkan berbagai konteks fisik dan spiritual secara komprehensif. Baik fisik maupun psi plasma, seutuhnya memiliki korelasi yang selalu bisa dianalisa. Dan baik sesuatu hal yang sederhana maupun kompleks, tetap memiliki korelasi yang tidak bisa dipisahkan, tentu saja begitu.
Rasionalitas selalu bisa kita gali dalam alam bawah sadar.. Banyak informasi yang sesungguhnya tak terbatas dan berkelimpahan dalam bawah sadar kita.

Salah satu kesimpulan yang saya ungkap adalah nilai relasi semesta sebenarnya relatif, tergantung dari sudut pandang mana kita mengamati.
Albert Einstein, mengungkap hukum relativitas yang selanjutnya akan membuka makna energi dan kuantum. Relativitas mengungkap ketergantungan suatu pernyataan tentang materi dan energi yang sebenarnya relatif secara sudut pandang yang ada. Suatu persepsi memiliki nilai relatif untuk yang mengamati.

Suatu kebenaran yang mutlak pun adalah relatif, karena kebenaran adalah persepsi yang sangat tergantung bagi yang menilai dan mengobservasi.
Namun dari banyak perbedaan pandangan yang ada merupakan nilai kesatuan dari semesta yang tak terhingga.



I hope that I constructed and explained the consept for help our thinking,,
For better our world in the future and knowledge of spiritual and metaphysics.